Masih Ada Hujan, ternyata
By astridyp - April 14, 2012
Mengapa kembali hujan pada pertengahan April ini? Masih sama tak menampakkan lagi sinar matahri. Padahal aku ingin hangat dalam hati. Sudahlah, bagaimana menyikapi semua ini? Hancur lebur dan entah bagaimana. Apakah masih tetap saling mengetahui satu sama lain. Peduli? Cinta? Teman? Sahabat? Atau saling tak mengenal? Ah, jangan kesimpulan yang terakhir.
"Bagaimana kabarmu?" ; dalam pertanyaan itu aku sama sekali tak mengerti. Silahkan datang dan pergi saja sesuka kamu namun ijinkan rasa ini masih sama dan menganggap segalanya berlebihan. Biarkan pijakan yang aku langkah masih membayangimu. Sudikah? Tidak!
Saat hujan, tak aku lagikan segala emosi yang terlanjur berbaur. Rasa yang sudah hilang atau bagaimana. Tidak dapat dideskripsikan apalagi di definisikan. Tidak ada yang bisa melawan energi cinta. Walaupun itu tak menahui apakah hanya rasa yang masih takut untuk kuikat padamu. Namun, demi apa? Demikian aku mencintaimu, itu kata penulis #DearYou @moammaremka .
Sungguh, melogikan ini semua teramat sulit. Melewati segala halanagan dengan emosi yang tidak pernah dapat ditebak. Apakah rasa kita sudah saling menyelingkuhi? Mengatakan iya pada hati namun tidak pada kenyataannya? Ah, anggapan ini hanya angin lalu mungkin. Seiring keadaan ini, bumi tak ingin berhenti berotasi sepertis segalanya yang terus berotasi. Menghilangkan beberapa waktu untuk terus menjadi suatu ketika. Mengagap kata aku dan kamu akan menjadi kita suatu saat nanti.
Semakin tak berdaya dengan semua ini. Aku ingin hilang ingatan. Agar tidak ada lagi bagian dari hidup yang terus melukai perlahan. Namun , ku lakukan hilang bukan untuk menghilangkan semua. Memang sudah tidak saling berkomunikasi namun ingat kenagan apapun itu tidak dapat dihapus. Bahkan setiap Tuhan masih mengijinkan aku merapal sedikit namamu dalam doa. Pernah ingin coba lupakan namun datang begitu saja.
Hati kecil berbisik? "Ah bagaimana kau ini! Bilang iya saja malam itu kau tak sanggup. Mengapa sekarang kau harus rumitkan segala masalah ini? Buat saja secara mudah".
JAngan buat pertanyaan dan pernyataanz ini sulit. Tolong, biarkan aku tenang tanpa bayangan hitam yang sellau ada. JAngan buat aku menapaki jalan yang tak seharusnya aku ratapi kepergiannya. Kalau begini adanya. Hidup terasa lebih sulit dari apapun. Kalau iya, apa yang akan aku katakan musti "tidak"
astridyp
0 comments