"Sudah aku bilang"
"Sudah aku terka dari awal"
Kalimat itu terucap berulang kali
Aku diserang tak tahu waktu
Tapi aku tak peduli
Kosong,
Itu saja yang kau renggut
Lihat Andromeda yang selalu kita tempati
Tak jelas bagaimana aslinya
Tak tertatap oleh mata
Maka tenanglah,
Aku bukan gelap
Bukan juga terang,
Aku tak harus menjaga kadar terangmu
Tak perlu juga harus membuatmu gelap
Kosong,
Jalan itu tak bisa aku terka
Tapi ucapan tadi masih terngiang jelas
"Sudah aku bilang"
"Sudah aku terka dari awal"
Tenang, bulan tak akan memutuskan takdir
Tuhan yang tahu segalanya,
Jangan khawatir,
Aku penuh ragu dan tak tertuju
Tetapi semua bukannya memang begitu
Cukup indahkan saja
Mungkin aku lebih sering tak mengerti
Tapi kadang aku juga tak mau dimengerti
Kosong,
Cukup ingat jarak ini
Semua tata kata yang selalu aku tebak maknanya
Semua garis yang aku cari tujunya
Terlalu banyak sandi
Aku lebih banyak tak tahu jawabnya
Maaf, bukan naif
Bukan pula berlaku tak baik
Aku memang tak baik
Tapi, puisi sebelum ini
Bulan dan bintang lebih sering menangkapku
Bukan denganmu
Tetapi sudah tahu dirimu
Kosong,
Aku tidak pasrah,
Tidak pula bergerak jauh
Hanya saja aku lebih sering tidak tahu bagaimana;
Menjalaninya;
Memakluminya;
Menerkanya;
Dan melaluinya.
Kalau saja dirimu sering menemuiku dalam diam
Hiburlah aku, tenangkanlah aku
Saat itu mungkin aku tak bisa keluar
Tak tahu jalan
Jadi, saat aku tak tahu harus bagaimana
Lakukanlah semua itu
Astridyp
*Puisi ini tak bermakna kosong. Bukan pula sama dengan puisi-puisi sebelumnya. Tersimpan. Tertata. Memang saya akui, July tahun ini lebih berat.
0 comments