![]() |
| ( Sumber: https://id.pinterest.com/pin/215258057172566911/ ) |
Finally! Blog ini berubah wujud jadi www.astridyp.com,atas berbagai macam pertimbangan! Diizinkan dan dikasih kesempatan buat terus nulis (semoga)! Dari blog yang tadinya dibuat cuma sekedar ikutan lomba blog mas-mas KKN. Lalu akhirnya bisa hidup sampai sekarang. Sempat terhenti karena rutinitas kuliah yang begitu menguras, walau nge-post nya dulu cuma puisi aja. Hehe. It's okay. Setidaknya, ada nyawa nulis sampai detik ini.
Aktivitas sekarang? Dari mulai freelance nulis, design, illustrator, dan njagain rumah adalah kegiatan yang akan dijalani sampe beberapa bulan ke depan. Dari yang tadinya fresh graduated, kerja full time walau tetap jadi freelance nggambar, membuat aku lebih tahu gimana dan kenapa sebuah harga bisa dinilai sedemikan rupa. Lewat hal ini dan tidak ada hubungannya dengan kerjaan, semoga tulisan ini bisa memodali tekad untuk lebih banyak berpikiran positif ke orang lain. Sebab nggak semua hal, iya, nggak semua hal bisa diadakan dan ditiadakan. Nggak semua hal bisa dinilai dengan uang, bahkan nggak semua manusia haus akan pengakuan. That's the points!
Aneh atau emang hukumnya sudah kaya gitu, ketika niat baik kadang nggak ditanggapi dengan baik. Apa yang sebaiknya dilakukan? Emmm. Sebenarnya, masih nggak bisa mikir sih, ketika seseorang udah berusaha baik tetapi yang dibaikin malah ngejelekkin. Hallo? Mbak? Mas? Situ udah dibaik-baikin kenapa begitu juga sama yang udah baek? Sering nemuin hal kaya gitu, yang semakin ke sini semakin nggak wajar. Geleng-geleng rasanya menghadapi kehidupan yang semakin kejam ini, walau kenyataannya diem juga sih. Ketika di umur yang udah segini (22 haha), malah mikir-mikir lagi gimana orang menyikapi orang lain, gimana orang lain memandang semua kebaikan dengan sekecil keburukan. Gimana kita yang udah berusaha semaksimal mungkin tapi malah sama sekali nggak dipandang baik. Kalau alasannya karena 'takut', 'jangan cepet-cepet mikir kalau dibaikin', lha terus? Harus berprasangka dan berpikiran negatif melulu? Bingung dah.
Apa iya, setiap ada orang mau nge-baikin atau nge-bantu kita, lalu kita tanya ke mereka itu bantuan beneran atau bohongan? Apa yang salah dari kehidupan ini? Segitu nggak bisa kah kita selalu berpikiran postitif.
Kaya misal seseorang yang mbagiin selebaran kupon di lampu merah. Lalu ada yang nyeletup "Jangan-jangan MLM", "Jangan-jangan ini penipuan", sampe akhirnya "Buang aja". Lhaaaahhh? Padahal orang yang ngasih selebaran itu sedang bekerja, mempromosikan suatu brand, dan bisa dibilang sebagai bentuk promosi langsung. Apa iya? Kalau kita tahu mereka ini bekerja sampai panas-panas kaya gitu, lalu dengan mudahnya kita berprasangka buruk? Geleng-geleng lagi.
Sampai beberapa hari yang lalu, ketemu hal berbau kaya gitu. Rasanya, kepala ingin pecah karena tetalu banyak yang diomongin langsung saat itu. Apa daya, sebagai manusia di sini perananku adalah menjadi seseorang yang sesuai path in 8 hours itu. Lalu, aku hanya bisa geleng-geleng, diikuti oleh geleng-geleng lainnya. Haha! Lucu! Ada batasan, ada batasan, dan ada batasan yang masih belum bisa ditembus antara sikap positif dan peran negatif yang berada si sekitar kita. Kalau dalam situasi itu seseorang berada dalam lingkungan positif maka ia akan berterima kasih karena menerima kebaikan (sekecil apapun itu). Nah, lain halnya kalau ada positif dan ada negatif. Bisa saja, negatif menang karena sudah jalannya begitu, bisa saja positif menang karena berhasil mengalahkan sikap negatif yang berubah. Ruwet sih, gimana ya. Emmm, karena kebaikan sekecil apapun tidak bisa disikapi dengan baik oleh orang lain, maka kita juga bisa terpengaruh, atau kerena kebaikan sekecil apapun bisa merubah mood, kondisi maupun situasi seseorang menjadi lebih positif. Kedua kemungkinan dalam menyikapi kebaikan. Pilih yang baik kedua aja, yang satu berat :) !
And. Detik ini, karena aku nggak merasa jadi orang yang baik dan juga tidak merasa telah berbuat baik untuk orang lain. Emm, bener kok, hal sekecil menghargai kebaikan orang lain, harus disikapi dengan positif. Apapun hasilnya, apapun konsekuensinya, apapun nilainya. Cause, after all this time. People see whats people want to see. We dont know that things. We only know, that we exist. Actually, I dont really know, how people appreciate someone, how people have positive mindset, how people accepts other.
Ketika aku sampai dipemikiran "Nggak semua kebaikan bisa disikapi dengan baik. Nggak semua kebaikan bisa dihargai dengan baik". Harus bagaimana? Kadang harus diterima, disyukuri, tapi sering kepikiran kalau orang tiba-tiba jadi nggak ikhlas karena satu dan lain hal. Overall, aku di sini cuma mau menyampaikan bahwa nggak semua kebaikan itu buruk dan nggak semua kebaikan itu karena ada maunya. Be positive as you can be. :) Walau 'There's a line between being Honest and being Rude #88LoveLife".
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12]
Semoga bermanfaat.
astridyp
