Menyesal itu terakhir? Kamus siapa dan sejak kapan? Masa bodoh. Aku tetap teguhkan hatiku padnaya yang terlanjur kikis. Mencoba berharap dengan sebuah tulisan melodi simfoni tak bernada. Tak menyanyat hanya mengiris hati dan luka yang terdapat :)
Sesuai waktu
Takkan pernah semu
Akan tetap pada bayangan yang tag palsu
Jangan mencoba merayu
Jika akhir kan datang berlalu
Ingat aku dan kisah yang terlalu sendu
Mencoba berlalu lalu terhempas karenamu
Hatiku tergerogoti oleh selulosa itu
Mengingit tanpa kata maaf sepertimu
Kembali aku buka kenagan darimu. Sebuah tinta yang penuh warna. Saat aku datang dan kau tag harapkan. Saat kau datang dan benar-benar tag aku harapkan.
Tinta Merah...
Tererat darah ketika kau labuhkan mawar merah
Siapa dan apa yang kau tahu, entah
Dimana aku tak sanggup menahan gelisah
Ini rindu atau hanya perasaan gundah?
Ketika rindu lebih menyiksa dari berdebah?
Tinta Hitam....
Kau datang bersama dentam
Mengugat hatiku penuh dendam
Apa salahku? Ketika aku meminta jangan hitam?
Tatap matamu penuh kelam
Lalu aku terjatuh dalam bayang pitam
Tinta Suci....
Itu seperti halnya kamu ini,
Mencoba bertahan dalam siti
Alangkah putih tak berduri
Tanpa menusukku dengan hati
Ingat suatu hari kau berjanji
Mengenalkan aku pada sosok bidadari
Aku tak inginkan ini
Hanya satu bidadari dalam hidup simfoni
Itu kamu tanpa syarat dan tanpa peri(h)
Sedikit membuat puisi. Itu menghasika ketenangan yang luar biasa. Tanpa perasaan yang gundah dan lega pada akhirnya. Ini untuk kamu :')
astridyp
Sesuai waktu
Takkan pernah semu
Akan tetap pada bayangan yang tag palsu
Jangan mencoba merayu
Jika akhir kan datang berlalu
Ingat aku dan kisah yang terlalu sendu
Mencoba berlalu lalu terhempas karenamu
Hatiku tergerogoti oleh selulosa itu
Mengingit tanpa kata maaf sepertimu
Kembali aku buka kenagan darimu. Sebuah tinta yang penuh warna. Saat aku datang dan kau tag harapkan. Saat kau datang dan benar-benar tag aku harapkan.
Tinta Merah...
Tererat darah ketika kau labuhkan mawar merah
Siapa dan apa yang kau tahu, entah
Dimana aku tak sanggup menahan gelisah
Ini rindu atau hanya perasaan gundah?
Ketika rindu lebih menyiksa dari berdebah?
Tinta Hitam....
Kau datang bersama dentam
Mengugat hatiku penuh dendam
Apa salahku? Ketika aku meminta jangan hitam?
Tatap matamu penuh kelam
Lalu aku terjatuh dalam bayang pitam
Tinta Suci....
Itu seperti halnya kamu ini,
Mencoba bertahan dalam siti
Alangkah putih tak berduri
Tanpa menusukku dengan hati
Ingat suatu hari kau berjanji
Mengenalkan aku pada sosok bidadari
Aku tak inginkan ini
Hanya satu bidadari dalam hidup simfoni
Itu kamu tanpa syarat dan tanpa peri(h)
Sedikit membuat puisi. Itu menghasika ketenangan yang luar biasa. Tanpa perasaan yang gundah dan lega pada akhirnya. Ini untuk kamu :')
astridyp